Tuesday, December 20, 2016

Polri: Bom Aktif di Tangsel akan Diledakkan pada Momen Akhir Tahun

poker online
Jakarta - Polisi menggerebek sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, dan menemukan bom aktif. Bom tersebut rencananya akan diledakkan pada momen akhir tahun oleh terduga teroris.

"Mereka akan melakukan tindakan teror di akhir tahun," ungkap Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ayi Supardan saat dihubungi detikcom, Rabu (21/12/2016).

Lokasi penemuan bom aktif tepatnya berada di RT 02/01 No. 36, Kelurahan Babakan, Setu, Tangerang Selatan. Kontrakan yang disewa tersebut dihuni oleh tiga orang.
poker online
"Satu rumah (kontrakan) ada 2 kamar, dihuni oleh tiga orang terduga teroris," ucapnya.

Saat ini lokasi sudah diamankan oleh Densus 88. Warga diminta untuk tidak mendekat.

"Lokasi sedang disterilkan, garis sudah dipasang. Warga agar menjauh dari tempat kejadian," kata Ayi.

"Densus sudah melakukan penanganan. Pihak polres hanya melakukan back up pengamanan," imbuh dia.

Ahok: Kamu Bisa Penjarakan Saya, Tapi Tidak Ide-Ide Saya

pokee online
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan banyak pihak yang menginginkan dirinya masuk penjara. Namun, dia memastikan bila akhirnya masuk penjara buah pikirnya mengenai pemerintahan bersih tak dapat dibendung.

"Kamu bisa penjarakan saya, tapi kamu enggak bisa penjarakan ide-ide saya. Saya sudah tulis dan lakukan semua ide-ide saya untuk Jakarta," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).

Ahok menjelaskan, alasan banyak pihak mencari-cari kesalahan dan ingin memasukkan ke penjara adalah karena dia memperjuangkan pemerintahan anti-KKN.
poker online
Namun dengan sikap itu, banyak pihak tidak suka padanya. Padahal, seandainya mau berkompromi, Ahok yakin tak akan ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya.

"Makanya banyak orang mau tebang saya," ucap Ahok.

Untuk memutus rantai korupsi, Ahok menginginkan tiap pejabat berani melakukan pembuktian harta terbalik.

"Saya bermimpi suatu saat Indonesia bisa jalankan pembuktian harta terbalik, pejabat harus menjelaskan asal usul hartanya. Karena kita ini kebanyakan yang munafik," ujar Ahok.

Ahok mengaku sudah menerapkan sistem bersih bahkan sampai di BUMD milik DKI.

"Itu kenapa saya rekrut ya orang-orang terbaik. Saya tempatkan di 25 BUMD di Jakarta supaya bisa menjalankan pelayanan yang baik," kata Ahok.

KOMTAK & MUSTI akan Anugerahkan Habib Rizieq Syihab Sebagai "Tokoh Indonesia 2016"

poker online
Walaupun dikritik bahkan dibully dengan tidak wajar oleh sekelompok netizen yang merasa sakit hati akibat dukungan jutaan umat muslim kepada Ketua Umum Pusat Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab pada aksi Damai I, II dan III, tidak membuat beberapa organisasi masyarakat berkecil hati.

Bahkan Ormas, Muslim Tionghoa Indonesia  dan Komunitas Tionghoa Anti Korupsi  berencana untuk menganugerahkan sebuah penghargaan kepada Habib Rizieq sebagai, ” Tokoh Indonesia 2016, (Man Of The Year 2016)” dalam waktu dekat.

Poker online
Informasi ini beredar melalui undangan dari Ketua Suku MUSTI, H. Jusuh Hamka, dan Koordinator KOMTAK, Lieus Sungkharisma dalam jumpa pers yang dilaksaakan dilaksanakan pada hari Selasa (20/12) bertempat di restoran Al Jazeera, Johar, Jakarta Pusat.

Bahkan direncanakan dalam acara jumpa pers ini juga akan dilakukan Ishlah antara Musisi Ahmad Dhani dan Pengacara Farhat Abbas yang selama ini diketahui berseteru, hingga saling melaporkan ke pihak kepolisian.

Ahok Dikabarkan Sudah Diberhentikan Sementara sebagai Gubernur

JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mendapat kabar kalau Basuki T Purnama (Ahok) sudah diberhentikan sementara sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pemberhentian Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta terkait statusnya yang sudah menjadi terdakwa dalam kasus penistaan agama.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengaku mendapat kabar jika Ahok sudah resmi diberhentikan oleh Kemendagri sejak Kamis 15 Desember 2016.
poker online

"Katanya sudah diberhentikan oleh Kemendagri kemarin. Diberhentikan sementara," kata Taufik kepada wartawan, Jumat (16/12/2016).

Ketua DPD Gerindra DKI itu menyebut jika DPRD DKI belum mendapat surat resmi dari Kemendagri. Salah satu faktornya karena pemberhentian itu baru dilakukan kemarin. 

"Mestinya dapat (surat), tapi kan baru kemarin (pemberhentian)," kata Taufik.

Sebaliknya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku belum mengetahui kabar tersebut. Karena hinga kini dirinya belum mendapat surat resmi dari Kemendagri.

"Saya belum bisa bicara banyak soalnya saya belum lihat (surat pemberhentian sementara dari Kemendagri)," ujar Pras. 

Monday, December 19, 2016

Jaksa Tolak Keberatan Ahok, Hakim Putuskan Kelanjutan Sidang Pekan Depan

Jakarta - Majelis hakim akan memutuskan kelanjutan sidang pemeriksaan perkara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pekan depan. Keputusan ini akan diambil dalam sidang putusan sela.
poker online

"Setelah majelis bermusyaswarah majelis berpendapat oleh karena ini sudah diatur secara tegas Pasal 156 ayat 1 dan itu bahkan aturannya mengikat. Maka kami akan menunda sidang ini untuk acara keputusan. Maka untuk sidang putusan akan kami tunda sidang ini, kami laksanakan Selasa pekan depan 27 Desember dengan perintah terdakwa tetap hadir," ujar hakim ketua Dwiarso Budi Santiarto sebelum menutup sidang di PN Jakut Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (20/7/2016).

Dalam tanggapan atas nota keberatan (eksepsi) Ahok, tim jaksa yang dipimpin Ali Mukartono meminta majelis hakim melanjutkan sidang pemeriksaan perkara.
Jaksa menyebut seluruh alasan keberatan yang diajukan oleh Ahok dan penasihat hukum tidak punya dasar hukum.

Karena itu, majelis hakim diminta menyatakan surat dakwaan terkait penodaan agama telah dibuat secara sah menurut hukum dan melanjutkan sidang pemeriksaan perkara.

"Terdakwa dalam surat penuntut umum didakwa melanggar Pasal 156 a dalam dakwaan pertama, tidak melanggar prosedur sebagaimana Undang-undang No 1/PNPS/1965 (tentang pencegahan penyalahgunaan dan atau penodaan agama). Pasal 156 a yang didakwakan terhadap terdakwa bukan prematur," ujar jaksa Ali membacakan tanggapan atas eksepsi pegnacara Ahok.

Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena menyebut dan mengaitkan surat Al Maidah 51 dengan Pilkada DKI saat bertemu warga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

"Ini kan dimajuin jadi kalau saya tidak terpilih pun saya berhentinya Oktober 2017. Jadi kalau program ini kita jalankan baik, saya yakin bapak ibu masih sempat panen sama saya sekalipun saya tidak terpilih jadi gubernur. Jadi cerita ini supaya bapak ibu semangat, jadi nggak usah pikiran ah nanti kalau nggak terpilih pasti Ahok programnya bubar, enggak saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya ya kan? dibohongi pakai Surat Al Maidah 51, macam-macam itu. Itu hak bapak-ibu ya. Jadi kalau bapak-ibu perasaan enggak bisa kepilih nih, karena saya takut masuk neraka karena dibodohin gitu ya, enggak apa-apa," kata jaksa membacakan ulang pernyataan Ahok di Pulau Pramuka yang tercantum dalam surat dakwaan.

"Bahwa dengan perkataan terdakwa tersebut seolah-olah surat Al Maidah 51 telah dipergunakan oleh orang lain untuk membohongi atau membodohi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah, padahal terdakwa sendiri yang mendudukan atau menempatkan surat al Maidah 51 sebagai alat atau sarana untuk membohongi dan membodohi dalam proses pemilihan kepala daerah," tutur jaksa dalam surat dakwaan yang dibacakan pekan lalu, Selasa, 13 Desember 2016.

Jaksa Enggan Tanggapi Ahok Soal Kutipan 'Berlindung di Balik Ayat Suci'

Jakarta - Jaksa penuntut umum Ali Mukartono enggan mengomentari tentang nota keberatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengutip bukunya yang bersub judul 'Berlindung di Balik Ayat Suci'. Kutipan buku itu adalah penjelasan Ahok tentang penggunaan surat Al Maidah ayat 51 ketika pilkada.
poker online

"Tentang keberatan itu kami tidak bisa memberikan pendapat karena tidak bisa diverifikasi sumbernya dalam hal ini terdakwa hanya mengatakan hal itu berasal dari jawaban teman-temannya," kata Ali saat membacakan tanggapan atas nota keberatan atau eksepsi Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).

"Kami tidak mengomentari lebih jauh pernyataan-pernyataan tersebut tapi sebaiknya kita semua terus berbuat yang baik untuk negara ini," sambung Ali.

Keberatan Ahok yang dimaksud Ali yaitu ketika Ahok membaca kutipan dari buku yang diterbitkan pada tahun 2008 itu. Dia berkaca dari pengalamannya terjun di dunia politik dan mengamati ada satu ayat yang digunakan ketika ramai gelaran pilkada.

"Selama karier politik saya, saya mendaftarkan diri jadi anggota partai, menjadi ketua cabang, melakukan verifikasi, sampai mengikuti pemilu, kampanye pemilihan bupati bahkan sampai gubernur, ada ayat yang saya begitu kenal digunakan untuk memecah belah rakyat dengan tujuan memuluskan jalan menuju kekuasaan, yaitu oleh oknum yang kerusakan roh kolonialisme," ujar Ahok membacakan bukunya dalam sidang 13 Desember lalu.

Ahok mengatakan ayat tersebut sengaja disebarkan oleh elit politik tertentu yang tidak bisa bersaing dalam urusan kampanye, termasuk di dalamnya visi dan misi program.

"Ayat ini sengaja disebarkan oleh oknum-oknum elit karena tidak bisa bersaing dengan visi-misi program dan integritas pribadinya.
Mereka berusaha berlindung di balik ayat-ayat suci itu agar rakyat dengan konsep 'seiman' memilihnya. Dari oknum elit yang berlindung di balik ayat suci agama Islam, mereka menggunakan Surat Al-Maidah 51. Isinya, melarang rakyat menjadikan kaum Nasrani dan Yahudi sebagai pemimpin mereka, dengan tambahan, jangan pernah memilih kafir menjadi pemimpin. Intinya, mereka mengajak agar memilih pemimpin dari kaum yang seiman," ujar Ahok.

"Padahal, setelah saya tanyakan kepada teman-teman, ternyata ayat ini diturunkan pada saat adanya orang-orang muslim yang ingin membunuh Nabi Besar Muhammad, dengan cara membuat koalisi dengan kelompok Nasrani dan Yahudi di tempat itu. Jadi, jelas, bukan dalam rangka memilih kepala pemerintahan, karena di NKRI kepala pemerintahan bukanlah kepala agama/imam kepala," sambung Ahok.

Ahok tidak hanya membahas mengenai penggunaan Surat Al Maidah 51. Masih dengan kutipan dari bukunya, Ahok juga membahas mengenai ayat di Alkitab yang membahas mengenai perlindungan di balik ayat suci.

"Bagaimana dengan oknum elit yang berlindung, di balik ayat suci agama Kristen? Mereka menggunakan ayat di Surat Galatia 6:10. Isinya, selama kita masih ada kesempatan, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Saya tidak tahu apa yang digunakan oknum elit di Bali yang beragama Hindu atau yang beragama Buddha. Tetapi saya berkeyakinan, intinya, pasti, jangan memilih yang beragama lain atau suku lain atau golongan lain, apalagi yang rasnya lain. Intinya, pilihlah yang seiman/sesama kita (suku, agama, ras, dan antargolongan)," kata Ahok.

"Mungkin, ada yang lebih kasar lagi, pilihlah yang sesama kita manusia, yang lain bukan, karena dianggap kafir, atau najis, atau binatang! Karena kondisi banyaknya oknum elit yang pengecut, dan tidak bisa menang dalam pesta demokrasi, dan akhirnya mengandalkan hitungan suara berdasarkan se-SARA tadi. Maka betapa banyaknya sumber daya manusia dan ekonomi yang kita sia-siakan. Seorang putra terbaik bersuku Padang dan Batak Islam, tidak mungkin menjadi pemimpin di Sulawesi, apalagi di Papua. Hal yang sama, seorang Papua tidak mungkin menjadi pemimpin di Aceh atau Padang," tambahnya.

Ahok mengatakan kondisi di atas itulah yang memicu bangsa Indonesia tidak mendapatkan pemimpin yang terbaik dari yang terbaik. Bahkan, menurut Ahok, yang terjadi adalah sebaliknya.

"Melainkan kita mendapatkan yang buruk dari yang terburuk karena rakyat pemilih memang diarahkan, diajari, dihasut, untuk memilih yang se-SARA saja. Singkatnya, hanya memilih yang seiman (kasarnya yang sesama manusia)," ujar Ahok.

Astaga !!! video hot cewek cantik

poker online